Sabtu, 21 November 2009

PENCEMARAN SUNGAI DI KOTA BANDUNG







Sungai merupakan salah satu komponen lingkungan yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia. Salah satu fungsi utama sungai saat ini adalah sebagai sumber air untuk pengairan lahan pertanian dan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kegiatan pada sektor perindustrian.

Kelestarian fungsi sungai dapat terancam oleh penurunan kualitas airnya. Gejala penurunan kualitas air sekarang ini dapat diamati secara mudah terutama gejala pencemaran yang mudah terlihat seperti kebusukan air, kehitaman air, kekeruhan air, warna air yang non alami, bau dan efek iritasinya terhadap kulit manusia dan hewan.

Bandung sebagai kota besar yang didisain sebagai kota jasa, rekreasi, dan pendidikan menjadi tempat yang menarik bagi masyarakat untuk mengembangkan kehidupan sosial dan ekonominya. Semakin banyak pendatang dari daerah lain mencoba datang ke kota ini untuk mengadu nasib, mencari pendidikan, dan sekedar rekreasi mencari hiburan di kota bandung. Hal tersebut mengakibatkan laju pertambahan penduduk kota Bandung kian hari kian meningkat. Dengan demikian dapat dipastikan aktivitas masyarakatnya akan semakin bertambah. Semakin bertambahnya aktivitas ini akan berdampak pada meningkatnya produksi limbah yang dihasilkan baik limbah cair maupun limbah padat. Apalagi masyarakat yang kurang rasa pedulinya terhadap lingkungan pasti akan membuang sampahnya sembarangan terutama ke sungai atau selokan yang terletak ada di dekat mereka. Besarnya volume sampah yang dibuang sembarangan ke sungai maupun selokan berpotensi pada terjadinya pencemaran sungai. Jumlah sampah yang dibuang sembarangan tersebut berpengaruh terhadap pencemaran sungai sebanyak 60 - 70% dari semua jenis polutan sungai.

Sehingga akibatnya pada kota Bandung itu sendiri seperti ketika musim hujan terjadi banjir di jalan - jalan protokol kota Bandung karena kurangnya resapan air akibat sampah yang menghalangi. Bisa - bisa kota menjadi kota Jakarta kedua yang airnya sudah tidak bersih lagi dan selalu banjir ketika musim hujan. Pencemaran sungai juga dapat mendatangkan penyakit seperti demam berdarah, malaria, dan diare.

Alternatif untuk menyelesaikan masalah ini pertama mulai menyadarkan masyarakatnya dengan menghimbau betapa pentingnya air bagi kehidupan kita, dan manfaat gaya hidup sehat mengadakan gerakan - gerakan seperti gotong royong membersihkan sungai dan selokan pada lingkungan sekitar untuk meningkatkan kepedulian kita akan hidup bersih. Pemerintah seharusnya dalam hal ini wajib berperan besar dengan cara membuat aturan dan memberi sanksi bagi warganya yang membuang sampah sembarangan dimana - mana dan bukan pada tempatnya, dan adanya penambahan tempat sampah baik pada tempat yang jarang maupun sering dikunjungi. Marilah kita selalu menjaga dan melestarikan air dengan tidak membuang sampah ke sungai, kali, ataupun selokan. Mulai tanamkan diri untuk selalu berprilaku dan hidup sehat.

Senin, 25 Mei 2009

Kampanye Pergerakan Anti Global Warming : Selamatkan Bumi Dengan Menanam dan Melestarikan Pohon


Dunia ini sudah sangat panas dan dari hari ke hari semakin terasa, oleh karena itu mari kita mulai menanam, merawat, dan melestarikan pohon. Karena dengan adanya banyak pohon bumi ini menjadi sejuk dan teduh menghadang sinar matahari yang terik, panas, dan kejam. Pohon memiliki berbagai manfaat pohon yang kita tanam akan memberikan manfaat yang sangat besar dari kebutuhan oksigen sampai proteksi akan sinar ultra violet yang berbahaya. Memang akan omong kosong jika kamu tanam pohon sekarang akan terasa manfaat seperti ini, tapi bagai mana dengan esok hari, 1 tahun mendatang, 5 tahun mendatang ?
Jangan berharap aksi dari pemerintah, jangan berbicara orang lain, tapi berbicara diri sendiri karena manfaatnya terutama pada diri kita sendiri, otomatis 1 pohon yang kita tanam dihalaman bisa menyuplai oksigen bagi rumah kita sendiri, minimal akan menyaring CO2 untuk rumah kita sendiri dan minimal Jika Pemanasan global sudah sampai tahap berbahaya, maka yang menyaring radiasi ya POHON YANG KITA TANAM SENDIRI. Mulailah dari kesadaran sendiri. Jangan pesimis harus optimis dalam melakukan gerakan ini karena tidak ada di dunia ini yang mustahil. Banyak hikmah dari gerakan ini seperti misalnya menyadarkan masyarakat bahwa lingkungan ini adalah tanggung jawab kita bersama. Masyarakat diminta ikut aktif dalam usaha menyelamatkan lingkungan. Kita minum air dari bumi, makan makanan yang tumbuh di bumi, ya sudah sepantasnya kita ikut merawat bumi ini.